Home » » Menjawab Adzan Yang Bersamaan

Menjawab Adzan Yang Bersamaan

Written By bloger Muslim on Thursday, February 26, 2015 | 7:34 PM


Bagaimana Menjawab Adzan Yang Bersamaan ? Menjawabi adzan atau biasa disebut hikayat al adzan, sangat dianjurkan oleh agama. Rasulullah saw dalam suatu hadis sahih muttafaq ‘alaih dari shabat Abu Sa’id Al Hudriy r.a. bersabda:

“Apabila kalian mendengar panggilan salat maka tirukanlah apa yang dikatakan muadzdzin”.

Hadis serupa juga diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari shabat Mu’awiyah r.a. juga Imam Muslim meriwayatkan hadis tentang fadhilahnya menirukan seruan  adzan ini dari shahabat Umar. Di sana  dijelaskan pula caranya menirukan kata perkata kecuali ketika   muadzdin mengucapkan “hayya ‘alashshalaah dan hayya ‘alal falaah” disini kita tidak menirukan tapi menyambutnya dengan mengucapkan “laa haula wala quwwwata illa billahil ‘aliyyin adhiim”.

Di akhir hadis ini disebut :
“Apabila orang yang mendengar adzan mengucap seperti itu dari dalam hatinya maka ia masuk surga”


Melihat mudah dan besarnya pahala, sebagai orang islam, rasanya sayang kalau itu di lewatkan begitu saja. Perlu diketahui juga, bahwa kesunnahan hikayat al adzan ini tidak hanya untuk kaum lelaki saja, tetapi juga kaum perempuan, dan tidak di syaratkan harus dalam keadaan suci.

Hikayat al adzan atau menjawabi adzan adalah termasuk dzikir. Jadi logikanya semakin banyak semakin baik. Tapi setiap orang kan berbeda-beda. Juga kebiasaan dan kondisinya. Ada orang yang mempunyai kebiasaan, begitu mendengar adzan cepat-cepat mengambil air wudlu dan atau menuggu salat jama’ah dengan melakukan sholat sunnah atau membaca al qur’an. Ada orang yang kegiatan sehari-harinya sudah direncakan dengan jadwal yang rapi. Ada orang yang waktunya sangat terbatas, dan seterusnya. 

Imam Ahmad Ibnu Hanbal mengartikan bahwa adzan merupakan fardhu kifayah untuk salat lima waktu saja, bagi jama’ah dikota, di desa atau lainnya. Menurut Imam Asy Syafi’i, dan Imam Abu Hanifah, adzan sunnah untuk jama’ah maupun yang akan bersembahyang sendirian didalam perjalanan ataupun tidak. Sedang menurut Imam Malik, sunnah kifayah untuk ditiap-tiap masjid dan tempat yang biasa sebagai tempat berkumpul banyak orang; dan fardu kifayah untuk di kota besar.

Semua ulama mengaitkan adzan itu dengan salat lima waktu, karena seperti tersirat dari namanya, adzan memang terlebih dahulu merupakan pemberitahuan atau panggilan salat. Disamping itu, juga ada kaitannya dengan siapa yang “dipanggil” salat(pribadi, jama’ah di desa, dikota, diperjalanan, dan seterusnya).

Seyogyanya kita menjawabi adzan yang dari masjid/surau tempat kita melakukan salat berjamaah. Meskipun menurut keyakinan saya, adzan manapun hendaknya kita jawab atau tirukan, dan jika bersamaan mendengar beberapa adzan, jika kita berada di tempat ibadah, maka adzan yang dari tempat ibadah itulah yang kita dahulukan, dan jika kita tidak berada di tempat ibadah, maka yang paling dekatlah yang lebih utama kita jawab terlebih dahulu, atau jika kita tidak mengetahui jaraknya, kita utamakan yang suaranya paling keras dengan kita, asalkan dengan niat mengikuti anjuran Rosulullah saw. kita akan mendapat pahala.

Demikian artikel tentang Menjawab Adzan Yang Bersamaan dari saya, semoga barokah. Amiin.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : Privacy Policy | Disclaimer
Copyright © 2013. kajian islam - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger