Bersih dan Sehat Ala Rasulullah SAW
Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan. Rasulullah Saw. sebagai "panglima" keberagamaan kita, selalu menyebutkan tentang kebersihan. Ini menjadi bukti bahwa beliau sangat peduli terhadap kebersihan. Bahkan, dalam sebuah hadits, salah satu tanda keislaman seseorang, bisa dilihat sejauh mana ia memperhatikan kebersihan tersebut. Dengan kata lain, jika seorang muslim tidak bisa menjaga kebersihan dengan baik, maka berarti cara bersihnya kurang sempurna. Hal ini bisa kita lihat pada sabda beliau berikut:
"Bersihkan dirimu, karena sesungguhnya Islam itu bersih." (HR. Ibnu Hibban).
Selain itu, ketika seorang mengaku beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya, tetapi tidak mampu menjaga kebersihan, maka iman yang disampaikan hanya sebatas formalitas. Sebab, salah satu indikasi orang beriman, mereka selalu menjaga kebersihan. Inilah yang disebut dalam sabda Rasulullah Saw. berikut:
"Kebersihan itu sebagian dari iman" (HR. Muslim).
Sementara itu, ulama besar Islam, Imam Ghazali dalam sebuah keterangannya menyatakan, "Agama dibangun atas dasar kebersihan." Artinya, jika kita memperlakukan kebersihan tidak maksimal dan tidak peduli sama sekali dengan kebersihan, maka agama kita tidak akan berdiri tegak dan tidak akan pernah bisa mencapai puncak kejayaan, sebagaimana yang telah digapai oleh Rasulullah Saw.
Dengan demikian, kebersihan merupakan hal yang sangat mendasar dalam agama Islam. Kebersihan mendapatkan porsi yang banyak dalam pembahasan keislaman. Salah satu hal yang membuat kita bersegera untuk membenahi kebersihan kita karena kebersihan sebagai garansi bagi kita untuk mendapatkan cinta dan surga dari Allah Swt. Sebab, Dia hanya mencintai orang-orang yang bersih. Sebaliknya, orang yang tidak bersih (kotor), tidak akan memperoleh perhatian dari-Nya. Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya, Allah itu bersih, Dia cinta kebersihan". (HR. Tirmidzi).
Dalam hadits lainnya, Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya, Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali orang yang bersih." (HR. Khatib).
Oleh karena itu, kita harus betul-betul memahami tentang kebersihan. Sebab, berangkat pemahaman itulah kita bisa menemukan hal-hal yang sangat prinsip dalam kebersihan itu sendiri. Secara umum, dari yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. dengan beberapa hadits, beliau hendak menyatakan dua hal. Pertama, kebersihan jasmani , yakni yang meliputi kebersihan di luar jiwa manusia, seperti semua anggota tubuh, lingkungan rumah, dan lain sebagainya. Kedua, kebersihan ruhani atau secara batin (jiwa/hati). Kebersihan ini ialah pada sisi ruhani seseorang, yang bisa membersihkan diri dari segala hal yang dimurkai oleh Allah Swt.
Setiap kita pasti mendambakan tubuh yang bersih dan sehat, serta jiwa juga yang bersih. Dengan tubuh yang bersih dan sehat, kegiatan yang kita lakukan dapat berjalan dengan lebih maksimal. Akan tetapi, hal itu kadang sulit terlaksana karena berbagai situasi yang kurang memungkinkan. Maka, kita tidak mempunyai pilihan, kecuali satu kata kunci yang harus kita pegang, yakni kita harus mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sebab, orang yang lalai dalam menjaga kebersihan, berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan orang di lingkungannya. Inilah salah satu hal yang menjadi alasan kita harus belajar bersih dari Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. mendapatkan julukan "manusia cahaya" bahkan cahaya di atas cahaya. Cahaya yang terpancar dari sosok beliau selalu menyejukkan setiap orang yang memandangnya. Beliau selalu tampak rapi dan bersih, walaupun pakaian yang beliau miliki tidak lebih dari dua salinan, yang menunjukkan kesederhanaan beliau. Kita tidak akan pernah menemukan ada bintik-bintik hitam atau kuning pada surban yang beliau pakai. Meskipun pakaiannya terbatas, beliau selalu menjaga kebersihannya. Begitu juga gamisnya yang selalu putih dan bersih.
Pada setiap hari Kamis atau Jum'at, Rasulullah Saw. juga mencukur rambut- rambut halus yang tumbuh di bagian pipi, begitu juga kukunya beliau. Rambut yang panjangnya sebahu selalu tersisir rapi pada waktu tertentu, dan mengolesnya dengan sejenis minyak wangi. Selain itu, beliau juga selalu rajin menjaga gigi, sehingga gigi beliau tampak putih dan berbaris rapi.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda:
"Gosoklah gigimu berulang-ulang karena hal itu membersihkan mulut dan disukai oleh Allah Swt." (HR. Muslim).
Rasulullah Saw menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur, tetapi juga setiap habis makan dan hendak shalat. Pada hari Jum'at, disunnahkan untuk mandi sebelum pergi ke masjid. Terkait ini, ini Rasulullah Saw. bersabda:
"Mandi pada hari Jum'at adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman." (HR. Muslim).
Bukan hanya di kala hendak melakukan shalat, di luar shalat pun setiap muslim harus memperhatikan kebersihan. Rasulullah Saw. menjaga kebersihan bukan hanya karena ingin sehat, namun juga karena merindukan kasih sayang dari Allah Swt.
Rasulullah Saw. menjadi salah satu revolusioner peradaban manusia, dengan risalah beliau tentang kebersihan. Perlahan tapi pasti, ini mulai bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk manusia yang sudah mendarah daging. Salah satunya dalam bidang kesehatan dan kebersihan. Beberapa hadits tentang kebersihan sangat banyak. Ini menandakan bahwa kebersihan sangat penting. Bahkan, ada sebuah hadits tentang kebersihan yang berhubungan dengan keimanan sebagaimana yang telah disebutkan.
Rasulullah Saw. juga tidak hanya memperkenalkan mekanisme untuk membersihkan hati dan pikiran dari berbagai hal yang kotor atau virus yang berbahaya. Beliau juga memperkenalkan konsep hidup sehat dan bersih dari sudut pandang fisik, semacam budaya mandi, berwudhu, membersihkan gigi, buang air besar, mencuci tangan, dan lain sebagainya.
Barangkali, di antara kita ada yang mengira bahwa beberapa penjelasan tentang kebersihan tersebut hanya ringan dan sepele. Tetapi, pada masa Rasulullah Saw. sekitar pada lima belas abad yang silam, semua yang diserukan dan di sampaikan oleh beliau menandakan sebuah revolusi besar dalam pola kehidupan manusia yang pada saat itu masih mirip hewan dalam pola kehidupannya.
Rasulullah Saw. sangat serius dalam menyikapi masalah kebersihan. Dalam beberapa riwayat hadits, menunjukkan bahwa pada diri beliau sebagai manusia juga mempunyai kebiasaan yang sama dengan kita. Beliau makan, minum, ke kamar mandi, dan semua aktivitas biasa. Dengan kegiatan sebagaimana manusia lain itulah, beliau sangat memperhatikan kebersihan.
Kita menyadari betul dan sangat mengakui dengan sepenuh hati bahwa Rasulullah Saw. adalah orang yang sangat bersih hatinya. Tetapi, tidak hanya itu, ternyata beliau juga sangat bersih penampilan fisiknya. Hal itu selalu terpancar dalam kehidupan keseharian beliau. Bahkan, tidak hanya diri dan fisik beliau, halaman rumahnya juga dibersihkan. Meskipun tinggal di sebuah rumah yang begitu sederhana, tetapi kebersihan tetap menjadi hal yang sangat mendasar bagi beliau. Oleh karena itu, kebersihan fisik dan jiwa beliau sangat seimbang.
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya, Allah Swt. baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang pada kemurahan hati, serta dermawan dan senang pada kedermawanan. Karena itu, bersihkan halaman rumahmu dan jangan meniru orang-orang Yahudi." (HR. Tirmidzi).
Dalam penjelasan disebutkan, orang-orang Yahudi yang dimaksud adalah orang yang saat itu suka menumpuk sampah di halaman rumah. Inilah salah satu latar belakang dikeluarkannya hadits ini. Jadi, sangat jelas bahwa Rasulullah Saw. begitu detail dan memperhatikan kebersihan, dan bukan hanya kebetulan beliau sangat mengerti betul tentang pentingnya kebersihan untuk kehidupan manusia, sebagaimana yang telah menjadi predikat utama beliau, yakni manusia yang bisa mengangkat dari alam kehidupan yang gelap (kotor) pada kehidupan yang terang, yaitu bersih secara lahir dan batin.
Rasa suka Rasulullah Saw. terhadap kebersihan bukan hanya sebagai gaya hidup, melainkan lebih mementingkan pada esensi dan manfaat dalam kebersihan itu sendirinya. Salah satu manfaat kebersihan yang sangat kita rasakan adalah kesehatan. Sebagaimana dijelaskan dalam dunia kedokteran, sebagian besar penyakit berasal dari pola hidup yang kurang bersih.
Maka, anjuran dari Rasulullah Saw berupa kebersihan ini merupakan sebuah tanda bahwa beliau sungguh-sungguh mencintai kita sebagai umatnya. Sebab, manfaat tersebut bagi mereka yang menjaga kebersihan. Apalagi, konsep tentang kebersihan dalam Islam bukan hanya bersih, melainkan juga halal dan dibolehkan oleh syara'.
Dalam dua dimensi antara halal dan bersih ini, kita mendapatkan hal yang sangat sempurna dan istimewa dari Rasulullah Saw.
Demikianlah betapa Rasulullah Saw mencintai kebersihan , dan semoga uraian tetntang Bersih dan Sehat Ala Rasulullah SAW ini bermanfaat. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment