Home » » Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW

Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW

Written By telaah santri on Wednesday, June 10, 2015 | 11:35 PM

Tips Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW

Tips Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW

Kemampuan fisik setiap manusia sangat terbatas, maka kita butuh istirahat agar organ bisa kembali bekerja dengan baik. Jika kita terlalu memforsir tubuh dalam sebuah kegiatan yang menyita banyak energi, maka semakin lama  tubuh kita semakin mengalami penurunan kualitas energinya. Maka, di sinilah salah satu alasan kita butuh tidur untuk mengistirahatkan anggota tubuh. Begitu juga dengan Rasulullah Saw. sebagai manusia biasa, beliau sangat memperhatikan keseimbangan tubuhnya, yaitu saat beliau harus istirahat dan waktu harus mendayagunakan badan dan jasmaninya untuk berbuat hal yang baik bagi segenap manusia.

Kebutuhan Rasulullah Saw. untuk meng­istirahatkan tubuhnya semata dengan niat untuk menambah kualitas ibadah beliau kepada Allah Swt. Selain juga kewajiban beliau untuk adil terhadap diri, yaitu memberikan istirahat pada diri agar bisa menyimpan banyak energi yang lebih besar setelah itu. Dengan demikian, tidur atau istirahat merupakan hak mutlak dan wajib bagi setiap tubuh. Sebaliknya, bila kita selalu memforsir tubuh dalam kegiatan yang melebihi mampuan batas kewajaran, maka kita akan tergolong orang yang zhalim pada diri sendiri.

Dalam hal masalah tidur, terdapat banyak perbedaan antara orang yang memahami tidur sebagai sebuah ke­butuhan atau tidur tidak sengaja, karena terlalu capek. Perbedaan ini akan kentara pada hasil setelah kita bangun ari tidur, tidur yang kita lakukan merupakan tidur mg betul-betul berkualitas atau tidur hanya membuat tubuh semakin lemas dan tidak bisa menghimpun energi yang banyak, sehingga dapat berpengaruh pada setiap kegiatan kita sehari-hari, baik kegiatan sosial maupun kewajiban ibadah lainnya.

Oleh karena itu, kita butuh penjelasan tentang tidur yang berkualitas, yakni tidur yang dapat menghimpun energi yang banyak dalam diri kita, serta bisa membuat tubuh kita lebih sehat lagi. Sebab, sebagaimana yang jelaskan sebelumnya, tidur ialah untuk memproduksi energi yang lebih banyak dan lebih berkualitas dari sebelumnya. Dengan demikian, kita butuh referensi yang benar dalam hal tidur yang berkualitas, yakni cara tidur Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam segala hal.

Tips tidur sehat ala Rasulullah Saw. ini dikombinasikan dengan berbagai penemuan kesehatan masa kini. Artinya, acuan kita adalah tidur seperti yang dianjurkan dan diajarkan oleh Rasulullah Saw. dengan sesekali kita mencari referensi lain yang bisa menjadikan penjelasan ini lebih aktual dan lebih kita pahami. Hal ini untuk menunjukkan bahwa semua yang dilakukan Rasulullah Saw. saat tidur bukan hanya pekerjaan yang hampa makna seperti tidurnya manusia kebanyakan, tetapi memiliki tujuan yang jelas terhadap kesehatan tubuh.

Ada beberapa tips yang kita dapatkan dari Rasulullah Saw, yang sebisa mungkin bisa kita lakukan, kapanpun dan di manapun agar kita dapat mencapai kualitas tidur yang mampu membuat kita lebih bugar dan sehat. Berikut uraian selengkapnya:

Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Beliau selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan shalat Subuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita dapat menghirup udara subuh yang segar dan mengandung banyak oksigen. Karena itu, orang yang sukar bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat, selain itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan nenyehatkan perasaan. Keuntungan yang bisa liperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan gampang, serta mendapatkan kebaikan di dunia dan ikhirat.
Dalam sebuah hadits shahih dijelaskan sebagai berikut:

"Bahwasanya Rasulullah Saw. membenci tidur malam sebelum (shalat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelaknya." 
(HR. Bukhari dan Muslim).

Paling tidak terdapat dua hal yang sangat menarik untuk diperjelas maknanya dari hadits tersebut, yakni kata membenci tidur lebih awal sebelum Isya', Rasulullah Saw. hendak menegaskan bahwa waktu itu adalah waktu yang sangat istijabah (di kabulkannya doa), maka, jika kita menjadikannya sebagai waktu untuk tidur kita idak akan bisa mendapatkan kemanfaatan dari waktu yang istijabah tersebut. Dengan demikian, kebencian Rasulullah Saw. tidur saat sebelum isya' sangat beralasan, karena mestinya digunakan untuk memperbanyak berdoa setelah shalat Maghrib.

Kedua adalah "berbincang-bincang yang tidak bermanfaat". Dalam kalimat ini, Rasulullah Saw. begitu "tajam" memberikan gambaran kepada kita bahwa kebiasaan berbincang-bincang yang tidak bermanfaat ini menjadi begitu sangat kita sukai, padahal dalam perbincangan yang tidak bermanfaat itu, tidak ada yang kita dapatkan, kecuali waktu habis dalam kesia-siaan. Terkadang, hal itu mendatangkan masalah baru, karena membuat kita terjerumus dalam fitnah, ghibah, dan penyakit lainnya, yang merupakan perbuatan dosa.

Selain itu, salah satu tujuan yang paling utama dari tidur awal yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. ialah menjamin energi kita terkumpul dengan baik, karena akan menyongsong waktu yang sangat sakral berikutnya, yakni sepertiga malam. Selama hidupnya, Rasulullah Saw. tidak pernah melewatkan waktu yang sangat istimewa ini, yakni bangun pada sepertiga malam terakhir untuk mengerjakanshalat Tahajjud. Inilah alasan mendasar beliau tidur awal, karena hendak membuat malam begitu istimewa. Sebagaimana kita ketahui, ada keistimewaan dan kedahsyatan shalat malam pada waktu yang ditentukan oleh Rasulullah Saw. tersebut.

Dengan demikian, memanfaatkan waktu dengan baik, yakni dengan tidur lebih awal merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. Tidak hanya mendapatkan kesehatan secara jasmani, nelainkan juga ruhani kita lebih terarah dengan cara lelaksanakan shalat malam.

B. Bersih Lahir Batin
Rasulullah Saw. merupakan barometer dalam setiap tingkah laku kita. Hal ini karena beliau memberikan penjelasan hampir menyeluruh dalam setiap sisi kehidupan kita. Beliau juga memberikan tuntunan di segala sisi kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam tidur. Dalam tidur terdapat step by step yang bisa kita tiru dari beliau.

Hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. belum tidur, biasanya ialah membersihkan diri terlebih dahulu dengan berwudhu dan bersiwak (menggosok gigi). Hal ini tentunya sarat dengan makna yang bisa kita dapatkan dengan cara tidur seperti ini. Bersih lahir batin atau Suci lahir batin , artinya pada saat tidur, Rasulullah Saw. telah mempersiapkan batinnya terlebih dahulu agar bisa suci dengan cara berwudhu dan sikat gigi.

Sangat berbeda dengan kebiasaan kita yang menganggap tidur sebagai hal yang kurang bermakna, hingga kita cenderung menyepelekannya, dan tidak sampai masuk ke dalam kualitas tidur sebagaimana Rasulullah Saw. Meskipun hanya tidur bukan berarti enaknya saja. Maka, kita dituntun untuk mengenakan pakaian yang pantas, bukan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga mengganggu ketenteraman tidur. Dengan demikian, ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman. Sebelumnya, kita berdoa dan berdzikir kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda:

"Apabila kamu hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk mlakukan shalat." 
(HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, apa rahasia yang bisa kita gali dari cara Rasulullah Saw. berwudhu sebelum tidur? Salah satu alasan kita dianjurkan ialah membersihkan diri dari hadats kecil saat kita hendak tidur. Penjelasan ini berdasarkan hadits berikut:

"Barang siapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam keadaan suci seraya mengingat Allah Swt. sampai ia tertidur (dikalahkan oleh kantuknya), maka tidak terlewatkan sesaat pun sepanjang malam, jika ia meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada-Nya, melainkan pasti akan diberi." (HR. Muslim).

Hadits ini demikian gamblang bagi kita untuk mendapatkan faedah yang terkandung dalam perilaku Rasulullah Saw. Jika kita mendapatkan anugerah dari Allah Swt. berupa kebaikan dalam kehidupan kita, sungguh kita akan tergolong sebagai manusia yang sangat beruntung. Dan, keberuntungan tersebut dapat kita gapai dengan cara menyisakan waktu untuk bersuci atau berwudhu sebelum tidur.

Selain itu, berwudhu tidak terkecuali saat hendak tidur saja, tetapi dalam setiap kegiatan kita sehari-hari. Sebab, jika kita mampu menjaga suci dari hadats, ini bisa berdampak baik bagi kehidupan kita. Apalagi, ketika hendak tidur, di mana kita tidak bisa sepenuhnya mengontrol diri kita, maka kita menyerahkan dengan ikhlas kepada Allah Swt. dalam tidur kita. Selain itu, kita juga memohon perlindungan kepada-Nya agar terhindar dari segala gangguan dan godaan dalam tidur, sehingga tidur kita ada yang menjaganya, yakni Allah Swt. bersama-sama dengan malaikat yang di utus-Nya.

C. Rasulullah SAW Berdoa Menjelang Tidur
Ini merupakan satu rangkaian dengan poin sebelumnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam setiap geraknya, Rasulullah Saw. selalu memulai dengan doa yang menandakan kedekatan dan kepasrahan hati beliau kepada Allah Swt., begitu juga menjelang tidur, berikut doa sebelum tidur yang biasa dilafalkan oleh Rasulullah Saw. :
Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW

BISMIKALLAAHUMMA AHYAA WA BISMIKA AMUUTU
"Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati."
(HR. Bukhari dan Muslim).

Begitu juga kita dianjurkan untuk selalu berdoa saat terbangun. Saat bangun pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam, Rasulullah Saw. terbiasa melafalkan doa berikut:
Tidur Sehat Ala Rasulullah
ALHAMDULILLAAHI ALLADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR
"Segala puji bagi Allah. Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan dengan menyebut-Mu aku mati. Kepada-Nya-lah kami akan kembali." (HR. Bukhari).

Atau, dengan lafal lain yang biasa juga dibaca oleh Rasulullah Saw. Maka, tugas kita memilih untuk berdoa dari salah satu doa ini, atau kita membaca keduanya, yang jelas membaca yang mana pun akan lebih baik daripada tidak membaca doa sama sekali. Berikut doa lain setelah kita bangun tidur:
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHUU LAHUL MULKU WA LAHUL AMDU WA HUWA 'ALAA KULI SYAI-IN ADIIR. SUBHAANALLAAHI WAL AMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA 1ALLAAHU WALLAAHU AKBAR. WA LAA [AWLA WA LAA QUWWATA ILLAA TT T A AHTT 'ALIYYEL' ADZIIMIRABBIGHFIRLII.

Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa; tiada kutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerayaan dan pujian. Ha-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, laba Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada uhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang laba Tinggi dan Maha Agung. Ya Tuhanku, mpunilah dosaku." (HR. Imam Bukhari).

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Rasulullah merupakan sosok yang harus menjadi idaman dan panutan kita dalam segala hal, termasuk cara beliau yang selalu disandarkan dengan doa kepada Allah . Artinya, Rasulullah Saw. ingin menegaskan bahwa dalam keadaan tidur pun, hubungan ruhani kita jangan terlepas dari-Nya. Sebab, hal itu merupakan garansi kebahagiaan kita hidup di dunia dan akhirat.

Sementara itu, dari sisi kesehatan, doa memiliki dampak yang luar biasa. Bagi orang yang selalu berdoa dalam segala halnya, akan mendapatkan hati yang selalu damai dan tenang, serta menyebabkan tidurnya nikmat yang tidak terhingga. Sehingga, kita mendapatkan kesehatan yang luar biasa.

D. Rasulullah SAW Membaca Ayat-Ayat al-Qur'an sebelum Tidur
Berikut beberapa ayat al-Qur'an yang biasa dibaca oleh Rasulullah Saw. menjelang tidur:
  1. Membaca Ayat Kursi.
  2. Membaca dua ayat terakhir dari surat al-BaqaraH.

Selanjutnya, Rasulullah Saw. mengatupkan dua telapak tangan, lalu ditiup dan dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas, kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Hal ini diulangi sebanyak 3 kali.

Hal tersebut berdasarkan hadits shahih yang iriwayatkan oleh Aisyah Ra., ia berkata: Sesungguhnya, Rasulullah SAW apabila berada di tempat tidurnya, ditiupnya tangan mulutnya kedua telingannya dan dibacanya al-mu'awwidzatain, dan diusapnya badan beliau dengan kedua tangannya itu." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadits lainnya berkenaan dengan ini adalah sebagai berikut:
"Sesungguhnya, Nabi Saw. apabila menempati tempat tidurnya pada tiap malam, beliau himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian beliau tiup dengan mulutnya, maka ia baca pada keduanya (surat-surat) qul huwallaahu ahad, qul a'uudzubirabbil falaq, dan qui a'uudzu bir abb in naas. Kemudian, beliau sapukan kedua telapak tangannya itu ke seluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari kepala, muka, dan bagian badannya sebelah muka. Beliau lakukan sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada dasarnya, masih banyak doa-doa yang biasa dikumandangkan oleh Rasulullah Saw. menjelang tidur. Intinya, beberapa doa dan bacaan al-Qur'an yang disebutkan itu telah cukup memadai untuk kita lakukan agar kita bisa mendapatkan hidup yang berkualitas, sebagaimana tidurnya Rasulullah Saw. 

E. Rasulullah Saw. Tidak Tidur Melebihi Kebutuhan
Dalam ukuran kesehatan yang sangat berkualitas, pola tidur yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. sangat relevan. Hal ini dibuktikan bahwa beliau tidur tidak berlebihan sekaligus tidak kurang, karena tidur yang kurang maupun lebih sama-sama mempunyai risiko terhadap berbagai penyakit.

Maka, prinsipnya, tidur yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. ialah yang cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun, menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari, memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Ini sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Rasulullah Saw. biasa tidur selepas shalat Isya' untuk kemudian bangun malam, maka jika kita kalkulasi terdapat kesimpulan bahwa beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Selain itu, sebuah penelitian lain yang dilakukan di Jerman (2009), merekomendasikan kita untuk memilih waktu tidur selama 8 jam. Ini adalah sebagai batas aman bagi kebutuhan tubuh kita. Waktu tersebut cukup untuk membuat kita tetap tampil bugar serta bisa konsentrasi sepanjang hari, dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Tentunya, hal ini sangat sesuai dengan rekomendasi dari Rasulullah Saw.

Sebagaimana diketahui, gangguan tidur atau insomia, menyebabkan seseorang terjaga pada malam hari, merupakan salah satu kondisi yang bisa mempengaruhi kualitas tidur dan aktivitas seseorang setelahnya. Faktanya, banyak orang menderita gangguan tidur, namun sedikit yang menyadarinya.

Dengan mengetahui waktu tidur ideal kita sendiri, hal tersebut merupakan kunci untuk memperoleh tidur yang berkualitas, dan tidur yang berkualitas merupakan cara tidur yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Adalah Carol Ash, salah seorang direktur kesehatan Sleep for Life di Hillsboroughm N.J. dalam sebuah studi yang dilakukan di Inggris, meneliti bahwa seseorang yang secara konstan memiliki intensitas tidur yang kurang (kurang dari 5 jam/hari) memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi. Kurang tidur juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, depresi, alcoholism, dan lain-lain. Selain itu, sebuah studi pada tahun 2007 yang dilakukan oleh Universitas California, Berkeley, mengonfirmasi bahwa kurangnya waktu tidur atau kuantitas tidur secara langsung mempengamhi area pada otak yang dapat mempengaruhi mood dan konsentrasi.

Oleh karena itu, tanda yang paling mudah untuk mengetahui tidur kita berkualitas atau tidak, yakni dengan cara merasakan saat bangun tidur. Apabila kita terbangun dengan perasaan segar atau fresh, itu tandanya kita memiliki tidur yang berkualitas. Begitu juga sebaliknya, jika kita bangun tidur dengan kondisi masih mengantuk atau ingin tidur kembali, tidak fokus, dan sedikit emosi, hal tersebut dapat menjadi tanda kita menderita gangguan tidur. Rasulullah Saw. selalu menawarkan kita untuk tidur yang berkualitas, yakni dengan cara melakukan segala hal yang telah beliau ajarkan, yang sudah terbukti memenuhi standar kesehatan lahir maupun batin.

Anugerah tidur yang nikmat dan berkualitas ini telah Rasulullah Saw. rasakan sepanjang hidup beliau, terbukti, beliau selalu melaksanakan shalat malam mgan sangat teratur, yang menunjukkan beliau selalu dalam kondisi yang bugar dan fresh setelah bangun tidur, tidak mungkin beliau melakukan shalat dengan sedemikian khusyuknya, jika beliau tidak merasakan tidur yang berkualitas.


Demikian uraian tentang Tips Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW , semoga kita senantiasa diberi kekuatan oleh Allah SWT agar dapat meneladani perilaku beliau. Amiin.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : Privacy Policy | Disclaimer
Copyright © 2013. kajian islam - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger