Tips Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW
Kemampuan fisik setiap manusia sangat terbatas, maka kita butuh
istirahat agar organ bisa kembali bekerja dengan baik. Jika kita terlalu
memforsir tubuh dalam sebuah kegiatan yang menyita banyak energi, maka semakin
lama tubuh kita
semakin mengalami penurunan kualitas energinya. Maka, di sinilah salah satu
alasan kita butuh tidur untuk mengistirahatkan anggota tubuh. Begitu juga
dengan Rasulullah Saw. sebagai manusia biasa, beliau sangat memperhatikan
keseimbangan tubuhnya, yaitu saat beliau harus istirahat dan waktu harus
mendayagunakan badan dan jasmaninya untuk berbuat hal yang baik bagi segenap
manusia.
Kebutuhan Rasulullah Saw. untuk mengistirahatkan tubuhnya semata dengan
niat untuk menambah kualitas ibadah beliau kepada Allah Swt. Selain juga
kewajiban beliau untuk adil terhadap diri, yaitu memberikan istirahat pada diri
agar bisa menyimpan banyak energi yang lebih besar setelah itu. Dengan demikian,
tidur atau istirahat merupakan hak mutlak dan wajib bagi setiap tubuh.
Sebaliknya, bila kita selalu memforsir tubuh dalam kegiatan yang melebihi
mampuan batas kewajaran, maka kita akan tergolong orang yang zhalim pada diri sendiri.
Dalam hal masalah tidur, terdapat banyak perbedaan antara orang yang
memahami tidur sebagai sebuah kebutuhan atau tidur tidak sengaja, karena
terlalu capek. Perbedaan ini akan kentara pada hasil setelah kita bangun ari
tidur, tidur yang kita lakukan merupakan tidur mg betul-betul berkualitas atau
tidur hanya membuat tubuh semakin lemas dan tidak bisa menghimpun energi yang
banyak, sehingga dapat berpengaruh pada setiap kegiatan kita sehari-hari, baik
kegiatan sosial maupun kewajiban ibadah lainnya.
Oleh karena itu, kita butuh penjelasan tentang tidur yang berkualitas, yakni
tidur yang dapat menghimpun energi yang banyak dalam diri kita, serta bisa
membuat tubuh kita lebih sehat lagi. Sebab, sebagaimana yang jelaskan sebelumnya,
tidur ialah untuk memproduksi energi yang lebih banyak dan lebih berkualitas
dari sebelumnya. Dengan demikian, kita butuh referensi yang benar dalam hal
tidur yang berkualitas, yakni cara tidur Rasulullah Saw. sebagai teladan
dalam segala hal.
Tips tidur sehat ala Rasulullah Saw. ini dikombinasikan dengan berbagai
penemuan kesehatan masa kini. Artinya, acuan kita adalah tidur seperti yang
dianjurkan dan diajarkan oleh Rasulullah Saw. dengan sesekali kita mencari
referensi lain yang bisa menjadikan penjelasan ini lebih aktual dan lebih kita
pahami. Hal ini untuk menunjukkan bahwa semua yang dilakukan Rasulullah Saw.
saat tidur bukan hanya pekerjaan yang hampa makna seperti tidurnya manusia
kebanyakan, tetapi memiliki tujuan yang jelas terhadap kesehatan tubuh.
Ada beberapa tips yang kita dapatkan dari Rasulullah Saw, yang sebisa
mungkin bisa kita lakukan, kapanpun dan di manapun agar kita dapat mencapai
kualitas tidur yang mampu membuat kita lebih bugar dan sehat. Berikut uraian
selengkapnya:
Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Beliau selalu
mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan
shalat Subuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita
dapat menghirup udara subuh yang segar dan mengandung banyak oksigen. Karena
itu, orang yang sukar bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru
yang lebih kuat dan sehat, selain itu, udara
subuh dapat memperkuat pikiran dan nenyehatkan perasaan. Keuntungan yang bisa
liperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan gampang, serta mendapatkan
kebaikan di dunia dan ikhirat.
Dalam sebuah hadits shahih dijelaskan sebagai berikut:
"Bahwasanya Rasulullah Saw. membenci tidur malam
sebelum (shalat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelaknya."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Paling tidak terdapat dua hal yang sangat menarik untuk diperjelas maknanya
dari hadits tersebut, yakni kata membenci tidur lebih awal sebelum Isya',
Rasulullah Saw. hendak menegaskan
bahwa waktu itu adalah waktu yang sangat
istijabah (di kabulkannya doa), maka, jika kita menjadikannya sebagai waktu untuk
tidur kita idak akan bisa mendapatkan kemanfaatan dari waktu yang istijabah tersebut. Dengan demikian,
kebencian Rasulullah Saw. tidur saat sebelum isya' sangat beralasan, karena
mestinya digunakan untuk memperbanyak berdoa setelah shalat Maghrib.
Kedua adalah "berbincang-bincang yang tidak bermanfaat". Dalam kalimat ini,
Rasulullah Saw. begitu "tajam" memberikan gambaran kepada kita
bahwa kebiasaan berbincang-bincang yang tidak bermanfaat ini menjadi begitu
sangat kita sukai, padahal dalam perbincangan yang tidak bermanfaat itu, tidak
ada yang kita dapatkan, kecuali waktu habis dalam kesia-siaan. Terkadang, hal
itu mendatangkan masalah baru, karena membuat kita terjerumus dalam fitnah,
ghibah, dan penyakit lainnya, yang merupakan perbuatan dosa.
Selain itu, salah satu tujuan yang paling utama dari tidur awal yang dilakukan
oleh Rasulullah Saw. ialah menjamin energi kita terkumpul dengan baik, karena
akan menyongsong waktu yang sangat sakral berikutnya, yakni sepertiga malam.
Selama hidupnya, Rasulullah Saw. tidak pernah melewatkan waktu yang sangat
istimewa ini, yakni bangun pada sepertiga malam terakhir untuk mengerjakanshalat Tahajjud. Inilah alasan mendasar beliau tidur awal, karena hendak
membuat malam begitu istimewa. Sebagaimana kita ketahui, ada keistimewaan dan
kedahsyatan shalat malam pada waktu yang ditentukan oleh Rasulullah Saw.
tersebut.
Dengan demikian, memanfaatkan waktu dengan baik, yakni dengan tidur lebih
awal merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Tidak hanya mendapatkan kesehatan secara jasmani, nelainkan juga ruhani kita
lebih terarah dengan cara lelaksanakan shalat malam.
B. Bersih Lahir Batin
Rasulullah Saw. merupakan barometer dalam setiap tingkah laku kita. Hal ini
karena beliau memberikan penjelasan hampir menyeluruh dalam setiap sisi
kehidupan kita. Beliau juga memberikan tuntunan di segala sisi kehidupan
manusia, tidak terkecuali dalam tidur. Dalam tidur terdapat step by step yang bisa kita tiru dari beliau.
Hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. belum tidur, biasanya ialah
membersihkan diri terlebih dahulu dengan berwudhu dan bersiwak (menggosok gigi).
Hal ini tentunya sarat dengan makna yang bisa kita dapatkan dengan cara tidur
seperti ini. Bersih lahir batin atau Suci lahir batin , artinya pada saat tidur, Rasulullah Saw. telah mempersiapkan batinnya terlebih dahulu agar bisa suci dengan cara berwudhu dan
sikat gigi.
Sangat berbeda dengan kebiasaan kita yang menganggap
tidur sebagai hal yang kurang bermakna, hingga kita cenderung menyepelekannya,
dan tidak sampai masuk ke dalam kualitas tidur sebagaimana Rasulullah Saw. Meskipun
hanya tidur bukan berarti enaknya saja. Maka, kita dituntun untuk mengenakan
pakaian yang pantas, bukan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan
menyesakkan sehingga mengganggu ketenteraman tidur. Dengan demikian, ada baiknya
sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman. Sebelumnya, kita berdoa dan berdzikir kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda:
"Apabila kamu hendak mendatangi pembaringan
(tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk
mlakukan shalat."
(HR. Bukhari dan
Muslim).
Dari hadits ini, apa rahasia yang bisa kita gali dari cara Rasulullah Saw.
berwudhu sebelum tidur? Salah satu alasan kita dianjurkan ialah membersihkan
diri dari hadats kecil saat kita hendak tidur. Penjelasan ini berdasarkan
hadits berikut:
"Barang siapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam
keadaan suci seraya mengingat Allah Swt. sampai ia tertidur (dikalahkan oleh
kantuknya), maka tidak terlewatkan sesaat pun sepanjang malam, jika ia meminta
kebaikan dunia dan akhirat kepada-Nya, melainkan pasti akan diberi." (HR. Muslim).
Hadits ini demikian gamblang bagi kita untuk mendapatkan faedah yang
terkandung dalam perilaku Rasulullah Saw. Jika kita mendapatkan anugerah dari
Allah Swt. berupa kebaikan dalam kehidupan kita, sungguh kita akan tergolong
sebagai manusia yang sangat beruntung. Dan, keberuntungan tersebut dapat kita
gapai dengan cara menyisakan waktu untuk bersuci atau berwudhu sebelum tidur.
Selain itu, berwudhu tidak terkecuali saat hendak tidur saja, tetapi dalam
setiap kegiatan kita sehari-hari. Sebab, jika kita mampu menjaga suci dari hadats, ini bisa berdampak baik
bagi kehidupan kita. Apalagi, ketika hendak tidur, di mana kita tidak bisa
sepenuhnya mengontrol diri kita, maka kita menyerahkan dengan ikhlas kepada
Allah Swt. dalam tidur kita. Selain itu, kita juga memohon perlindungan kepada-Nya agar terhindar dari segala gangguan dan
godaan dalam tidur, sehingga tidur kita ada yang menjaganya, yakni Allah Swt.
bersama-sama dengan malaikat yang di utus-Nya.
C. Rasulullah SAW Berdoa Menjelang Tidur
Ini merupakan satu rangkaian dengan poin sebelumnya. Sebagaimana kita
ketahui bahwa dalam setiap geraknya, Rasulullah Saw. selalu memulai dengan doa
yang menandakan kedekatan dan kepasrahan hati beliau kepada Allah Swt., begitu
juga menjelang tidur, berikut doa sebelum tidur yang biasa dilafalkan oleh Rasulullah Saw. :
BISMIKALLAAHUMMA AHYAA WA BISMIKA AMUUTU
"Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan dengan
nama-Mu aku mati."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu juga kita dianjurkan untuk selalu berdoa saat terbangun. Saat bangun
pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam, Rasulullah Saw. terbiasa
melafalkan doa berikut:
ALHAMDULILLAAHI ALLADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN
NUSYUUR
"Segala puji bagi Allah. Dengan menyebut nama
Allah, aku hidup dan dengan menyebut-Mu aku mati. Kepada-Nya-lah kami akan
kembali." (HR. Bukhari).
Atau, dengan lafal lain yang biasa juga dibaca oleh Rasulullah Saw. Maka,
tugas kita memilih untuk berdoa dari salah satu doa ini, atau kita membaca
keduanya, yang jelas membaca yang mana pun akan lebih baik daripada tidak
membaca doa sama sekali. Berikut doa lain setelah kita bangun tidur:
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHUU LAHUL MULKU WA LAHUL AMDU WA HUWA 'ALAA KULI
SYAI-IN ADIIR. SUBHAANALLAAHI WAL AMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA 1ALLAAHU WALLAAHU
AKBAR. WA LAA [AWLA WA LAA QUWWATA ILLAA TT T A AHTT 'ALIYYEL' ADZIIMIRABBIGHFIRLII.
Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa; tiada kutu
bagi-Nya. Bagi-Nya kerayaan dan pujian. Ha-lah Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu, laba Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada uhan selain Allah,
Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang laba Tinggi dan Maha Agung. Ya Tuhanku, mpunilah
dosaku." (HR. Imam Bukhari).
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Rasulullah
merupakan sosok yang harus menjadi idaman dan panutan kita dalam segala hal,
termasuk cara beliau yang selalu disandarkan dengan doa kepada Allah .
Artinya, Rasulullah Saw. ingin menegaskan bahwa dalam keadaan tidur pun,
hubungan ruhani kita jangan terlepas dari-Nya. Sebab, hal itu merupakan garansi kebahagiaan kita hidup di dunia dan akhirat.
Sementara itu, dari sisi kesehatan, doa memiliki dampak yang luar biasa.
Bagi orang yang selalu berdoa dalam segala halnya, akan mendapatkan hati yang
selalu damai dan tenang, serta menyebabkan tidurnya nikmat yang tidak
terhingga. Sehingga, kita mendapatkan kesehatan yang luar biasa.
D. Rasulullah SAW Membaca Ayat-Ayat al-Qur'an
sebelum Tidur
Berikut beberapa ayat al-Qur'an yang biasa dibaca oleh Rasulullah Saw.
menjelang tidur:
- Membaca Ayat Kursi.
- Membaca dua ayat terakhir dari surat al-BaqaraH.
Selanjutnya, Rasulullah Saw. mengatupkan dua telapak tangan, lalu ditiup
dan dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas, kemudian dengan dua
telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai
dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Hal ini diulangi sebanyak 3 kali.
Hal tersebut berdasarkan hadits shahih yang iriwayatkan oleh Aisyah Ra., ia
berkata: Sesungguhnya, Rasulullah SAW apabila berada di tempat tidurnya, ditiupnya tangan mulutnya kedua telingannya
dan dibacanya al-mu'awwidzatain,
dan diusapnya badan beliau dengan kedua tangannya itu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits lainnya berkenaan dengan ini adalah sebagai berikut:
"Sesungguhnya, Nabi Saw.
apabila menempati tempat tidurnya
pada tiap malam, beliau himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian beliau tiup
dengan mulutnya, maka ia baca pada keduanya (surat-surat) qul huwallaahu ahad, qul a'uudzubirabbil falaq,
dan qui
a'uudzu bir abb
in naas. Kemudian, beliau sapukan
kedua telapak tangannya itu ke seluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari
kepala, muka, dan bagian badannya sebelah muka. Beliau lakukan sebanyak tiga
kali." (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada dasarnya, masih banyak doa-doa yang biasa dikumandangkan oleh
Rasulullah Saw. menjelang tidur. Intinya, beberapa doa dan bacaan al-Qur'an
yang disebutkan itu telah cukup memadai untuk kita lakukan agar kita bisa
mendapatkan hidup yang berkualitas, sebagaimana tidurnya Rasulullah Saw.
E. Rasulullah Saw. Tidak Tidur Melebihi Kebutuhan
Dalam ukuran kesehatan yang sangat berkualitas, pola tidur yang dilakukan
oleh Rasulullah Saw. sangat relevan. Hal ini dibuktikan bahwa beliau tidur
tidak berlebihan sekaligus tidak kurang, karena tidur yang kurang maupun lebih
sama-sama mempunyai risiko terhadap berbagai penyakit.
Maka, prinsipnya, tidur yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. ialah
yang cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada
pertengahan malam kedua. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. dalam
sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang selama 6 tahun dengan
responden berusia 30-120 tahun, menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih
dari 8 jam sehari, memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Ini sangat
berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Rasulullah Saw. biasa
tidur selepas shalat Isya' untuk kemudian bangun malam, maka jika kita kalkulasi
terdapat kesimpulan bahwa beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Selain itu, sebuah penelitian lain yang dilakukan di Jerman (2009),
merekomendasikan kita untuk memilih waktu tidur selama 8 jam. Ini adalah sebagai
batas aman bagi kebutuhan tubuh kita. Waktu tersebut cukup untuk membuat kita
tetap tampil bugar serta bisa konsentrasi sepanjang hari, dan tidak berdampak
buruk bagi kesehatan jangka panjang. Tentunya, hal ini sangat sesuai dengan
rekomendasi dari Rasulullah Saw.
Sebagaimana diketahui, gangguan tidur atau insomia, menyebabkan seseorang
terjaga pada malam hari, merupakan salah satu kondisi yang bisa mempengaruhi kualitas tidur dan aktivitas seseorang setelahnya. Faktanya, banyak orang
menderita gangguan tidur, namun sedikit yang menyadarinya.
Dengan mengetahui waktu tidur ideal kita sendiri, hal tersebut merupakan
kunci untuk memperoleh tidur yang berkualitas, dan tidur yang berkualitas
merupakan cara tidur yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Adalah Carol Ash, salah seorang direktur kesehatan Sleep for Life di Hillsboroughm N.J.
dalam sebuah studi yang dilakukan di Inggris, meneliti bahwa seseorang yang
secara konstan memiliki intensitas tidur yang kurang (kurang dari 5 jam/hari)
memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi. Kurang tidur juga
meningkatkan risiko obesitas, diabetes, depresi, alcoholism, dan lain-lain. Selain itu, sebuah studi pada
tahun 2007 yang dilakukan oleh Universitas California, Berkeley,
mengonfirmasi bahwa kurangnya waktu tidur atau kuantitas tidur secara langsung
mempengamhi area pada otak yang dapat mempengaruhi mood dan konsentrasi.
Oleh karena itu, tanda yang paling mudah untuk mengetahui tidur kita
berkualitas atau tidak, yakni dengan cara merasakan saat bangun tidur. Apabila
kita terbangun dengan perasaan segar atau
fresh, itu tandanya kita memiliki tidur yang berkualitas. Begitu
juga sebaliknya, jika kita bangun tidur dengan kondisi masih mengantuk atau
ingin tidur kembali, tidak fokus, dan sedikit emosi, hal tersebut dapat menjadi
tanda kita menderita gangguan tidur. Rasulullah Saw. selalu menawarkan kita
untuk tidur yang berkualitas, yakni dengan cara melakukan segala hal yang telah
beliau ajarkan, yang sudah terbukti memenuhi standar kesehatan lahir maupun
batin.
Anugerah tidur yang nikmat dan berkualitas ini telah Rasulullah Saw. rasakan
sepanjang hidup beliau, terbukti, beliau selalu melaksanakan shalat malam mgan
sangat teratur, yang menunjukkan beliau selalu dalam kondisi yang bugar dan fresh setelah bangun tidur, tidak mungkin
beliau melakukan shalat dengan sedemikian khusyuknya, jika beliau tidak merasakan
tidur yang berkualitas.
Demikian uraian tentang Tips Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW , semoga kita senantiasa diberi kekuatan oleh Allah SWT agar dapat meneladani perilaku beliau. Amiin.
0 comments:
Post a Comment