Home » » Menu Harian Rasulullah SAW

Menu Harian Rasulullah SAW

Written By telaah santri on Friday, June 5, 2015 | 8:08 AM

Menu Harian Rasulullah SAW


Tidak berlebihan jika kita menyebut Rasulullah Saw. sebagai dokter yang mengetahui berbagai hal indikasi serta mengerti cara mengatasinya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa semua yang dilakukan dalam hal yang berkaitan dengan makanan, selalu berujung pada kepentingan tubuh yang sehat, begitu juga tentang asupan makan yang beliau konsumsi, sangat memukau dunia kedokteran. Beliau sangat genius dalam segala hal, termasuk dalam hal makanan yang bermanfaat bagi tubuh .

Penulis berupaya memberikan informasi mengenai menu yang biasa dikonsumsi oleh Rasulullah Saw. setiap hari, yang tentunya kita akan mengetahui rahasia di balik sosok beliau yang luar biasa memberikan informasi kepada kita tentang hidup yang sehat. 

Berikut menu harian Rasulullah SAW. yang dapat kita contoh:

Rasulullah Saw. merupakan sosok yang sempurna. Beliau sangat mampu menyeimbangkan dan memahami kebutuhan tubuh dan ruhani agar selalu dalam keadaan yang baik. Asupan pertama untuk membuka menu sarapan paginya setelah shalat Subuh adalah dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Ini pilihan yang sangat menakjubkan dunia kedokteran, karena pada waktu pagi hari, tubuh tidak bisa kita paksa untuk menerima makanan yang berat-berat, karena tubuh masih dalam proses kerja yang adaptif karena baru dinakai untuk istirahat.

Dengan demikian, pilihan madu dan segelas air, sangat membuat tubuh bisa pulih untuk meraup energi yang terdapat dalam tubuh. Belakangan, baru diketahui bahwa segelas air dan sesendok madu lebih baik daripada satu piring nasi dengan lauknya.

Dalam al-Qur'an, kata syifa atau kesembuhan yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakirah, yang berarti umum dan menyeluruh. Ini artinya, madu untuk segala hal bagi tubuh. Tinggal tubuh mengondisikan untuk menyelaraskannya dengan asupan madu.

Pilihan Rasulullah Saw. untuk memilih madu sebagai asupan pertama merupakan pilihan yang sangat luar biasa. Sementara itu, ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan, serta menyembuhkan luka bakar.

Waktu dhuha merupakan terbitnya sinar matahari yang bisa menghangatkan tubuh. Rasulullah Saw. memulai aktivitasnya terlebih dahulu dengan shalat Dhuha. Selanjutnya, beliau sarapan dengan kurma sebanyak 7 buah kurma yang matang.

Ini bukan pilihan sarapan yang tidak beralasan, karena banyak kedahsyatan dalam menyeimbangkan tubuh. Rasulullah Saw. memilih kurma sebagai sarapan dalam batas 7 buah saja, merupakan hal yang luar biasa. Terkait hal tersebut, Rasulullah Saw. bersabda:
Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun. (HR. Muslim).

Dalam sebuah riwayat, hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi memberikan racun pada makanan Rasulullah Saw. dalam sebuah percobaan pembunuhan saat Perang Khaibar. Akan tetapi, racun yang telah beliau makan dapat ternetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma tersebut. Sementara itu, Bisyir ibnu al-Barra', salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal, karena dalam tubuhnya, tidak mempunyai zat yang ampuh untuk menentralisir racun yang masuk. Ini berbeda dengan Rasulullah Saw., yang di dalam tubuh beliau telah terdapat antibodi terhadap racun, yang beliau dapatkan dari buah kurma.

Sementara itu, dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengonsumsi kurma karena kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka, tidak perlu heran kalau Allah Swt. menyuruh Maryam Ra., makan kurma saat kehamilannya karena bagus untuk kesehatan janin.

Demikian juga Rasulullah Saw. yang selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian shalat Maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa sudah cukup mengenyangkan, sehingga setelah shalat Maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Kita langsung ke menu Rasulullah Saw. saat menjelang sore, karena dapat dipastikan, menu pada siang hari telah beliau lalui dengan makanan yang utama, meskipun hal itu masih disesuaikan dengan tubuh beliau. Segala yang disebut sebagai sarapan utama pada manusia umumnya, tidak berlaku bagi beliau, karena setiap asupan makanan yang beliau makan selalu utama, atas dasar kebutuhan tubuh, bukan didasarkan nafsu terhadap makanan tersebut.

Sementara itu, dari keterangan yang ada, menu Rasulullah Saw. menjelang sore ialah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja, bukan cuma cuka dau minyak zaitunnya saja, tetapi juga dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti sebagaimana yang disebutkan.

Pilihan ini juga tidak bisa kita pandang sebelah mata, karena dalam sebuah penelitian, manfaat dari minyak zaitun dan cuka banyak sekali. Di antaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol, dan memperlancar pencernaan. Selain itu, juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh saat musim dingin.

Tentang buah tin dan zaitun ini, terdapat hal yang menarik sebagai informasi bagi kita semua, di mana Allah Swt. bersumpah dengan keduanya. Dalam aI-Quran, kata at Tiin hanya ada satu kali, sedangkan kata az zaitun diulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kedokteran melakukan penelitian pada dua buah ini, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaytun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka dapat menghasilkan ahsani taqwim, atau "tubuh sehat yang sempurna", sebagaimana tercantum dalam surat at-Tiin. Tubuh yang sempurna adalah tubuh yang selalu dalam kondisi yang seimbang dalam segala hal, sempurna juga bisa bermakna bahwa semua organ dapat berfungsi dengan sempurna.

Malam merupakan saat setiap manusia untuk istirahat. Dalam hal ini, kita mendapatkan menu utama Rasulullah Saw. pada malam hari adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Secara umum, sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Mengapa sayuran yang dipilih pada malam hari oleh Rasulullah Saw.? Tidak lain untuk mengganti sel-sel rusak yang telah dipakai seharian, sehingga dengan sayuran ini, kondisi tubuh bisa pulih kembali. Dalam dunia kedokteran modern sekalipun, tidak dapat dipungkiri tentang kontribusi sayuran dalam dunia kesehatan. Inilah salah satu bukti bahwa Rasulullah Saw, sangat mengetahui betul tentang fungsi dan manfaat sayuran ke dalam tubuh. Dengan demikian, jauh sebelum sayuran ditemukan sebagai bahan makan baik untuk tubuh, Rasulullah Saw. telah melakukannya untuk kesehatan tubuh yang sempurna.

Kemudian, mengapa makan sayuran waktunya pada malam hari? Hal ini agar kita tidak menyisakan beban apa pun bagi tubuh saat istirahat malam hari. Sebab, selain sayuran, makanan lainnya akan terasa berat bagi tubuh manusia, apalagi daging. Hal ini hanya akan menumpuk lemak dalam tubuh kita, yang bisa menyebabkan timbulnya banyak penyakit. Inilah salah satu rahasia lain yang luar biasa dari Rasulullah Saw. Subhanallah!

Demikian uraian tentang Menu Harian Rasulullah SAW semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita agar dapat meneladani akhlak Rasulullah SAW. Amiin.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : Privacy Policy | Disclaimer
Copyright © 2013. kajian islam - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger