Keajaiban Puasa Ramadhan
Ya Allah, bukakan bagiku di bulan ini, pintu anugerah-Mu. Turunkan kepadaku berkah-Mu. Bantulah aku untuk memperoleh keridhaan-Mu. Karuniakan pada keindahan surga-Mu. Wahai Yang menjawab doa mereka yang menderita.
Meski sangat membutuhkan makanan, manusia juga sangat membutuhkan kesederhanaan (pengendalian diri) dalam mengonsumsinya dan mencukupkan diri untuk makan sebatas menegakkan tulang sulbi dan mempertahankan nyawa, tanpa terlalu berlebihan atau terlalu sedikit dalam mengonsumsi makanan. Sebab bagaimana pun, selain sebagai penyangga tubuh dan pembangkit kekuatan, makanan juga menjadi penyebab kelemahan dan memancing timbulnya penyakit pada tubuh seseorang. Tak salah jika Rasulullah Saw. bersabda: "Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam (manusia) yang lebih buruk dari perutnya. (HR. At-Tirmidzi). Dan kunci paling ampuh dalam pengendalian diri dari makanan adalah dengan berpuasa.
Hasan Abdul As-Salam pernah bercerita tentang Michael Angelo, seorang kakek renta berusia lanjut. Suatu ketika kakek itu ditanya tentang rahasia di balik kesehatannya yang prima dan gaya hidupnya yang menikmati performa enerjik yang luar biasa setelah melewati usia enam puluh tahun.
Ia menjawab, "Aku ini tekun menjaga kesehatan, energi, dan vitalitasku pada usia tiga puluh sampai lima puluh tahun, hingga akhirnya aku membiasakan diri berpuasa dari waktu ke waktu. Dalam setiap tahun aku berpuasa sebulan; dalam setiap bulan aku berpuasa seminggu; dalam seminggu aku berpuasa sehari; dan dalam sehari aku hanya makan dua kali, tidak tiga kali seperti yang dilakukan kebanyakan orang. Selama berpuasa aku hanya mengonsumsi air. Terkadang aku juga mengonsumsi ekstrak buah-buahan atau sesendok teh madu lebah asli ketika aku merasa tak sanggup lagi meneruskan aktivitas dan menunaikan kewajibanku sehari-hari."
Demikian pengalaman orang tua yang membiasakan dirinya berpuasa dan merasakan manfaat yang luar biasa hingga usia senja, la berpuasa dengan caranya sendiri, tanpa ada perintah dari agamanya. Bagaimana kita yang memang digariskan syariat dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw. untuk senantiasa membiasakan diri berpuasa? Seharusnya kita lebih bisa merasakan manfaatnya, secara ruhani maupun jasmani. Berikut ini kami uraikan beber¬pa keajaiban puasa bagi manusia.
Untuk para penuntut ilmu, puasa bermanfaatn untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan memahami materi lebih cepat, dan mengoptimalkan hasil belajar. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa banyaknya mengkonsumsi makanan menuntut pasokan besar aliran darah ke lambung dan usus. Sehingga pasokan darah ke otak sebagai basis kekuatan nalar pun berkurang, dan kinerjanya melemah.
Puasa bukanlah barang baru, orang-orang dahulu sudah menganggap puasa sebagai bagian dari keutamaan hidup, di antaranya adalah para pemikir dan ilmuwan seperti Socrates dan Plato. Keduanya biasa berpuasa selama sepuluh hari dalam kurun waktu tertentu, tentu saja dengan tujuan untuk menjaga vitalitas pikiran dan kualitas otak mereka.
Bagi para pemuda, puasa mendorong totalitas pengendalian diri terhadap syahwat dan memberi kekuatan melawan keinginan melakukan perbuatan haram dan dosa. Rasulullah Saw. bersabda, "Hai sekalian pemuda, barang siapa di antara kalian yang telah mampu memberi nafkah, maka segeralah menikah. Jika belum mampu, maka berpuasalah, sesungguhnya ia bisa menjadi wija' (peluruh) syahwat baginya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut bahasa, wija' artinya melumat urat-urat testis tanpa mengeluarkannya. Dengan demikian, puasa diserupakan dengan mengebiri, di mana puasa dapat meluruhkan syahwat sekaligus melemahkan kecenderungan yang mengarah pada syahwat terse¬but. Mungkin sebagian orang mengkhawatirkan puasa dapat berakibat buruk dengan menurunnya gairah seksual. Hal ini memang benar. Namun kondisi semacam itu hanya efek samping yang bersifat sementara, yang pada akhirnya nanti diikuti reaksi yang justru lebih kuat, terjadi peningkatan gairah seksual yang luar biasa.
Sedangkan bagi penderita gangguan seksual, puasa memberikan kesembuhan bagi laki-laki dari disfungsi organ seksual serta menambah kesuburan organ reproduksi bagi perempuan.
Jantung kita berdenyut 80 kali per menit atau sama dengan 115.200 kali per 24 jam. Pada hari-hari pertama puasa memang terjadi penurunan jumlah denyutan jantung hingga mencapai kurang dari 60 kali per menit, namun selanjutnya jantung kembali berdenyut secara stabil pada angka 60 detak per menit sepanjang hari selama masa puasa.
Penurunan jumlah detak jantung ini menghemat 28.800 detak per 24 jam. Ini berarti jantung dapat beristirahat dan menghemat seperempat paruh waktu kerja yang ditempuhnya pada hari-hari biasa di luar puasa.
Setidaknya ada tiga manfaat penting puasa:
- Puasa melawan tekanan-tekanan yang selalu mendera jantung.
- Puasa memberikan kesempatan bagi jantung untuk beristirahat
- Puasa dapat mensterilkan darah. Dengan demikianan, puasa memberikan kesempatan pada jantung untuk mengonsumsi darah bersih.
Bagi penderita rabun mata, puasa berguna untuk membuat pandangan mata lebih tajam, penglihatan lebih jelas, jernih, dan terjaga. Selain itu ketajaman pandangan mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah berpuasa, berbeda dengan kondisi kunang-kunang atau kelemahan pandangan selama rentang waktu puasa.
Puasa bermanfaat membuat kulit lebih segar, lebih kuat, lebih berseri, dan warna menjadi lebih indah. Dr. Muhammad Al-Dzawahiri, seorang guru besar bidang penyakit kulit di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo, menyatakan, "Korelasi antara makanan dengan penyakit-penyakit kulit itu sangat kuat. Sebab, menjaga diri dari makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu dapat mengurangi kadar air dalam tubuh dan darah. Hal ini dengan sendirinya menyebabkan pengurangan air dalam kulit. Ketika kadar air dalam kulit menurun itulah terjadi pula peningkatan kekebalan kulit terhadap segala jenis penyakit kulit yang menyiksa dan gangguan kulit akibat bakteri."
Berkurangnya kadar air dalam kulit juga dapat menurunkan stadium penyakit kulit yang meradang, akut, dan menyebar di sebagian besar tubuh.
Terapi penyembuhan yang paling baik untuk kasus-kasus ini ditinjau dari aspek makanan adalah menahan diri dari makanan dan minuman sampai batas waktu tertentu."
Untuk kepentingan ini pula, dewasa ini diberbagai belahan dunia banyak bermunculan sejumlah klinik kesehatan yang menjadikan puasa sebagai terapi penyembuhan utama.
Dokter termasyhur, Alexis Carrel, yang meraih Nobel Bidang Kedokteran (1912) menyatakan dalam bukunya Man the Unknown, yang menurut oleh para dokter dianggap sebagai acuan dalam dunia medis
"Frekuensi, keteraturan, dan ketercukupan makan dapat menghentikan sebuah fungsi yang memainkan peranan besar dalam kelangsungan bangsa manusia, yaitu fungsi adaptasi dengan kekurangan makanan. Oleh karena itu, sesekali waktu manusia mesti berpuasa."
Penyakit yang paling banyak tersembuhkan dengan puasa adalah kasus penyakit gangguan pencernaan (perut dan lambung). Dokter Carrel menyatakan, "Puasa memiliki efek bak tongkat sihir yang menyembuhkan penyakit akibat gangguan fungsi pencernaan, dan pasien yang diterapi pun melihat keajaiban yang luar biasa. Jenis penyakit berikutnya yang paling efektif disembuhkan dengan puasa adalah penyakit darah, kemudian penyakit-penyakit tulang, misalnya reumatik."
Demikianlah sebagian kecil dari keajaiban-keajaiban berpuasa. Jika kita telusuri lebih lanjut, tentu masih banyak lagi yang bisa kita ketahui untuk kita renungkan betapa luar biasa efek dari ibadah yang disyariatkan dalam Islam ini, di mana menjadi rujukan dan tuntunan para ilmuwan, khususnya ilmuwan bidang kedokteran, dalam menyembuhkan penyakit yang diderita pasiennya. Maka tak alasan bagi kita untuk tak meyakini betapa besar manfaat yang dapat kita petik dari ibadah puasa.
Demikian uraian tentang keajaiban puasa ramadhan semoga bermanfaat. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment