Hikmah Puasa Ramadhan
Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa adalah menahan diri dari segaka sesuatu yang membatalkannya karena mendekatkan diri kepada Allah SWT, selain sebagai sarana ibadah kepada Allah, puasa juga mengandung hikmah, baik puasa wajib seperti puasa ramadhan maupun puasa sunnah seperti puasa senin kamis, berikut hikmah puasa ramadhan ataupun hikmah puasa senin kamis :
- Melatih nafsu;
- Mengurangi (mengendalikan) syahwat;
- Menghidupkan / mencerahkan hati;
- Menyehatkan tubuh dan anggota badan;
- Menggiatkan ibadah.
Rasulullah SAW menyatakan, "Seandainya ummatku tahu keistimewaan dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka meminta semua bulan menjadi Ramadhan. Setiap amal kebajikan yang dikerjakan dalam bulan Ramadhan nilai pahalanya dilipat gandakan, taatnya diterima, do'anya dikabulkan, dosanya diampuni dan dia termasuk orang yang dirindukan syurga".
Hikmah tersebut akan diperoleh oleh orang yang menjalankan ibadah puasanya secara banar dan sunguh-sungguh, agar dapat melaksankan dengan benar harus mengetahui hal-hal yang dapat merusak pahala puasa.
Pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada saat sedang berpuasa disunnahkan untuk menjaga mata, mulut, telinga dan anggota tubuh yang lain dari hal-hal yang tidak berguna untuk dunia dan akhirat. Sedangkan menjaga anggauta tubuh dari hal-hal yang dilarang oleh agama (haram), seperti berdusta, bergunjing, mengadu domba, mencela, sumpah palsu dan lain-lain hukumnya haram dan harus ditinggalkan. Karena hal tersebut dapat merusak nilai dan pahala puasa, sekalipun tidak membatalkan puasa. Dalam Hadits disebutkan:
“Tidaklah puasa itu hanya meninggalkan makan dan minum saja, (tetapi) puasa itu meninggalkan omongan kosong dan berkata keji”. (HR. Hakim)
“Orang-orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta (saat berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh untuk memberikan pahala karena telah meninggalkan makan dan minumnya”. (HR. Bukhori)
“Orang-orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta (saat berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh untuk memberikan pahala karena telah meninggalkan makan dan minumnya”. (HR. Bukhori)
“Lima perbuatan dapat membatalkan pahalanya orang yang berpuasa dan merusak (pahalanya) wudlu' yaitu : berdusta, bergunjing, mengadu domba, melihat dengan syahwat dan bersumpah palsu. Banyak orang berpuasa, tidak ada yang dihasilkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga”.
Jika saat puasa melakukan perbuatan dosa, kemudian bertaubat, maka taubat tersebut hanya dapat menghapus dosa yang dilakukan, namun tidak dapat mengembalikan sempurnanya pahala puasa yang sudah terlanjur berkurang karena dosa tersebut. (Bujairomi ‘ala Syarhil Manhaj II / 79).
Demikian uraian tentang hikmah puasa dan hal-hal yang dapat merusak pahala puasa semoga bermanfaat dan barokah. Amiin.
0 comments:
Post a Comment