Hukum Meminang Wanita Dalam Masa Iddah
Hukum meminang (khithbah) kepada wanita yang masih dalam masa 'iddah, dalam hal ini ada dua bahasan terkait dari jenis talak yang dijatuhkan kepada wanita yang dalam masa ‘iddah tersebut.
Pertama: Wanita dalam Masa iddah Talak Raj'i
Meminang wanita dalam masa 'iddah talak raj'i, baik dengan tashrih (kata-kata pinangan yang terang- terangan) maupun dengan ta'ridh (secara sindiran kata atau pasemon, bhs. Jawa), adalah haram. Karena, dalam hal ini wanita itu masih dalam status hukum sebagai isteri. Maka, tidak dibenarkan bagi siapa pun meminangnya, karena ia masih dalam naungan suaminya.
Kedua: Wanita dalam Masa iddah Talak yang Bukan Raj'i
Meminang wanita yang dalam masa iddah talak yang bukan raj'i adalah haram, jika meminangnya dengan tashrih (kata-kata pinangan yang terang-terangan), kecuali jika dilakukan dengan ta'ridh (sindiran kata/pasemon, bhs. Jawa). Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan cara ta'ridh (sindiran kata). " (QS. Al-Baqarah: 235)
Tashrih adalah menyatakan minat untuk mengawini wanita (yang dalam masa 'iddahnya). Misalnya mengucap: "Saya berkehendak mengawini Anda". Dengan kata-kata ini, minat besar wanita itu untuk kawin lagi bisa jadi mendorongnya untuk memberitahukan bahwa masa 'iddahnya telah habis, padahal sebenarnya belum habis. Lain halnya dengan ta'ridh (sindiran kata). Ta'ridh tidak menyatakan terus terang untuk mengawininya. Maka ini tidak berdampak hal-hal yang terlarang, di samping hal itu adalah pemahaman yang tersirat dari ayat di atas. Contoh ta'ridh, misalnya mengucap: "Sungguh saya berhasrat kepada wanita semacam anda".
Wanita yang dalam masa 'iddah talak yang bukan raj'i boleh menjawab pinangan yang secara ta'ridh (sindiran kata) dari lelaki dengan jawaban secara ta'ridh (sindiran kata) pula. Tidak halal baginya menjawab pinangan lelaki yang mengutarakan pinangannya secara tashrih (menyatakan terus terang). Dan wanita yang dalam masa 'iddah talak raj'i tidak halal baginya menjawab lelaki yang meminangnya sama sekali, baik secara tashrih maupun secara ta'ridh.
Demikian uraian tentang Hukum Meminang Wanita Dalam Masa Iddah semoga dapat menambah wawasan bagi kita dan dapat membawa keberkahan. Amiin.
0 comments:
Post a Comment