Laki Laki Memakai Anting
Kita ini memang sedang hidup di zaman yang memang sudah “aneh”. Sepertinya yang perempuan kepingin jadi laki-laki (atau tepatnya nggak mau kalah dengan laki-laki) dan yang laki-laki kepingin jadi perempuan (nggak mau kalah dengan perempuan). “Atau mungkin zaman ini, zaman yang ingin menghapuskan perbedaan kelamin?”. Akan tetapi kalau kita cermat, sebenarnya bangsa kita yang sedang berkembang ini, bagian dari bangsa yang suka ikut-ikutan (manusianya) dengan bangsa lain yang sudah "maju".
Bisa saja bermula dari silaunya ilmu pengetahuan dan teknologinya, lantas kita pun menganggap segala seseuatu yang dari negara maju pun canggih dan “wah”. Semua yang dilakukan oleh orang-orang di negara yang canggih, ya canggih. Ditambah lagi dengan pembawaan negara berkembang yang umumnya suka minder, kemudian bertingkah macam-macam, yang cenderung ikut-ikutan. Akan tetapi tidak serta merta meniru segala sesuatu yang berasal dari negara yang kita anggap maju, tidak perlu memeras otak seperti meniru lagaknya, cara berpakaian dan seterusnya.
Kebetulan orang-orang di negara maju (entah orang pinggirannya, atau kampungnya) terus saja menawarkan penampilan-penampilan gaya baru yang tampaknya berpedoman pada yang tidak konvensional, atau tidak umum. Dan kebetulan juga untuk menirunya tidak memerlukan pemikiran yang mendalam alias gampang. Hanya cukup sedikit keberanian.
Ini sebenarnya masalah yang lebih mendasar. Apakah kita ini akan tetap menjadi pengikut konvensional, atau kalau pun mau jadi peniru yang agak majulah, soal laki-laki memakai ating-anting, jika diteruskan akan memakai kalung, gelang dan bahkan akan memakai BH dan rok, tampak menjadi kecil dihadapan masalah yang mendasar tersebut.
Akan tetapi, sebenarnyalah agama Islam itu melarang laki-laki meniru perempuan ataupun sebaliknya perempuan meniru laki-laki.
Ibnu Abbas r.a. pernah berkata:
“Allah melaknati laki-laki yang bertingkah laku seperti wanita dan para wanita yang bertingkah laku seperti laki-laki”. (HR. Bukhori).
Dalam riwayat lain disebutkan :
“Allah melaknati para lelaki yang mengenakan busana wanita, dan wanita yang mengenakan busana laki-laki. Allah juga melaknat laki-laki yang meniru-niru (almutasyabbihiin) wanita dan para wanita meniru-niru (almutasyabbihaat) lelaki”.
(HR. Bukhori).
Uraian ini tentunya bukanlah untuk mereka yang sudah memiliki keyakinan bahwa anting-anting (termasuk juga gelang, kalung, kemeja, celana, dan perhiasan) adalah perhiasan bagi laki-laki dan perempuan. Kita kembalikan pada individu masing-masing bagamana menghormati ajaran agama Islam yang mulia ini. Mudah-mudahan kita senatiasa diberi hidayah oleh Allah Swt.
Demikian uraian dari saya tentang Laki Laki Memakai Anting mudah-mudahan barokah. Amiin.
0 comments:
Post a Comment